Selasa, 08 Januari 2013

menumbuhkan bentuk-bentuk kreativitas remaja

semua manusia memang kreatif namun, tidak semua kreativitas. apa bedanya?
kreatif ialah sudah kodrat manusia untuk kreatif dalam suatu hal. sedangkaan kreativitas ialah orang yang ahli dalam berkarya. Untuk menyalurkan orang yang kreatif menjadi kreativitas bermacam-macam.
contoh: bidangnya dalam berpuisi. ia bisa mengadakan lomba puisi. contoh
Naskah cipta puisi merupakan karya sastra padat, terpusat, dengan acuan sedikit bicara banyak makna. Cabang seni sastra ini bagi kebanyakan orang agak rumit dan sulit. Bahasa puisi berbeda dengan bahasa prosa yang memiliki satu arti sesuai dengan yang tersurat. Untuk membaca karya puisi, diperlukan sikap terbuka yang kreatif. Orang tidak dapat serta-merta menangkap makna puisi seperti halnya orang membaca karya prosa. Barangkali, orang bisa langsung menangkap apa yang diceritakan dalam puisi. Namun, untuk memahami isi ceritanya, masih diperlukan renungan dan pembacaan kembali yang lebih cermat. Puisi tidak hanya mempersoalkan arti atau makna, tetapi juga bagaimana arti atau makna itu disampaikan oleh penyairnya. Soal penyampaian ini menyangkut bentuk ungkapan puisi.



Sebagai suatu bentuk ungkapan sastra, puisi memiliki beberapa unsur di dalamnya. Unsur-unsur itu, antara lain imaji, tema, metafora, simbol, dan irama. Seperti halnya, jenis karyakarya sastra atau seni yang lain, puisi merupakan ungkapan rasa dan pikir seorang penyair dengan cara atau metode memberikan imaji yang terpadu utuh dalam satu kesatuan maksud. Maksud atau tujuan puisi dapat berupa: menceritakan sesuatu, melukiskan sebuah karakter manusia, impresi atau kesan dan tanggapan terhadap sesuatu, ungkapan atau ekspresi rasa dan pikir, dan ungkapan ide atau sikap seseorang.



Remaja mengenal puisi lewat bangku sekolah atau pembacaan puisi yang tersebar di panggung kesenian setempat. Patut disayangkan

bahwa pada saat ini kreativitas remaja dalam bersastra, khususnya cipta puisi jarang dilakukan. Kelompok remaja sekarang lebih cenderung

menggemari bentuk-bentuk kreativitas yang kurang mengandung nilai pendidikan. Potensi bakat dan minat remaja terhadap puisi tentu akan berkembang dengan baik apabila didukung dengan pelatihan dan kesempatan berkreasi. Salah satu upaya untuk dapat menarik

minat remaja dalam cipta karya sastra, khususnya cipta puisi. Pusat Bahasa, Kementerian Pendidikan Nasional dalam rangka Bulan Bahasa

dan Sastra 2010, dengan tema “Pembentukan Karakter Bangsa melalui Peningkatan Kualitas Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah”

menyelenggarakan Sayembara Cipta Puisi Remaja.



2. Tujuan

Sayembara cipta puisi remaja ini bertujuan untuk

a. meningkatkan minat remaja terhadap sastra, khususnya puisi;

b. meningkatkan daya cipta dan kreativitas remaja terhadap puisi;

c. menumbuhkan sikap positif dan cinta sastra bagi remaja.



3. Peserta

Peserta sayembara ini adalah masyarakat umum (bukan warga dan keluarga Pusat Bahasa, atau Balai/Kantor Bahasa, Kementerian Pendidikan Nasional) kelompok remaja berusia 13—20 tahun di seluruh Indonesia. Usia dibuktikan melalui kartu tanda penduduk, dan surat keterangan yang sah.



4. Persyaratan

a. Tema Sayembara Cipta Puisi ini disesuaikan dengan tema Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2010, tidak mengandung pornografi, dan tidak berpotensi menimbulkan konflik yang berkaitan dengan SARA.

b. Naskah puisi ini harus asli (bukan saduran, terjemahan, jiplakan), belum pernah dipublikasikan atau diterbitkan, dan tidak sedang diikutsertakan dalam sayembara sejenis.

c. Naskah puisi disertai dengan surat pernyataan bahwa puisi tersebut adalah karya sendiri.

d. Naskah puisi ditulis dalam bahasa Indonesia, diketik rapi dengan jarak 1,5 spasi, dan dicetak di kertas HVS kuarto.

e. Setiap peserta hanya diperbolehkan mengirimkan satu puisi (rangkap tiga), dengan dilapirkan biodata, alamat lengkap, dan fotokopi identitas diri.

f. Naskah puisi dikirim ke Pusat Bahasa, paling lambat 9 Oktober 2010 (stempel pos).

g. Naskah puisi yang telah masuk menjadi milik Pusat Bahasa.

h. Naskah puisi yang dinilai layak akan terbit dalam buku antologi puisi diterbitkan oleh Pusat Bahasa.



5. Penilaian

a Penilaian naskah dan penentuan pemenang akan dilakukan oleh tim juri yang terdiri atas pakar puisi.

b Penilaian mencakup aspek isi, daya puitik, penyajian, dan bahasa Indonesia.

c Putusan tim juri tidak dapat diganggu gugat.

d Hasil penilaian diumumkan pada tanggal 22 Oktober 2010.



6. Hadiah

Pemenang akan mendapatkan piagam, terbitan

Pusat Bahasa yang relevan, dan uang tunai

(dipotong PPh sebesar 20%).

Pemenang I : Rp5.000.000,00

Pemenang II : Rp4.000.000,00

Pemenang III : Rp3.000.000,00

Pemenang Harapn I : Rp2.500.000,00

Pemenang Harapan II : Rp2.000.000,00

Pemenang Harapan III: Rp1.500.000,00




contoh di atas menunjukan suatu kreativitas dalam menulis
orang-or4ang kreatif akan ikut  ke dalam dan akan menjadi kreativitas.